Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Materi Sejarah Peradaban Mesopotamia

Materi Sejarah Peradaban Mesopotamia

Peradaban Mesopotamia merupakan peradaban kuno yang berkembang di wilayah Mesopotamia, yaitu daerah diantara Sungai Tigris dan Eufrat, yang kini merupakan bagian dari Negara Irak serta sebagian Negara Syria dan Negara Turki. Peradaban ini dikenal sebagai salah satu peradaban tertua di dunia dan berkembang sekitar tahun 3500 SM hingga 539 SM.

Kata "Mesopotamia" berasal dari bahasa Yunani kuno, yang merupakan gabungan dari dua kata: "mesos" (μέσος) yang berarti "tengah" atau "di antara," dan "potamos" (ποταμός) yang berarti "sungai." 

Jadi, "Mesopotamia" secara harfiah berarti "tanah di antara sungai-sungai," yang merujuk pada lokasi geografis peradaban tersebut yang terletak di antara Sungai Tigris dan Eufrat.

Kepercayaan Peradaban Mesopotamia

Salah satu ciri khas kepercayaan Mesopotamia adalah polikteisme, yaitu kepercayaan kepada banyak dewa. Mereka memiliki pantheon dewa yang luas, masing-masing dengan peran dan kekuasaan yang berbeda-beda.

Berikut ini beberapa dewa utama yang dipuja oleh masyarakat Mesopotamia:
  1. Anu, sering disebut dengan dewa langit digambarkan sebagai dewa tertinggi. Anu dianggap sebagai bapak para dewa dan memiliki kekuasaan atas langit dan tata tertib kosmos
  2. Enlil, dewa angin dan bumi.  Ia sering dianggap sebagai penguasa bumi dan langit, serta sebagai dewa yang memutuskan nasib manusia.
  3. Inanna (Ishtar), Dewa cinta, kesuburan, dan perang. Inanna (yang dikenal sebagai Ishtar dalam mitologi Akkadia) memiliki peran penting dalam berbagai cerita mitologis dan sering kali digambarkan sebagai sosok yang kuat dan penuh semangat.
  4. Ea (Enki), Dewa air, kebijaksanaan, dan kreativitas. Ea dikenal karena kecerdasan dan kemampuannya dalam menciptakan dan memelihara kehidupan. Dia juga dianggap sebagai pelindung manusia.

Hasil Peradaban Mesopotamia

Peradaban Mesopotamia meninggalkan berbagai peninggalan yang sangat berharga, baik dalam bentuk fisik maupun tulisan, yang memberikan wawasan mendalam tentang budaya, teknologi, dan kehidupan sehari-hari mereka.

Sistem Penulisan 

Gambar. Penulisan dengan Huruf Paku.

Peradaban Mesopotamia terkenal dengan penemuan sistem penulisan tertua yang kita kenal hingga kini, yaitu huruf paku. Huruf paku adalah sistem penulisan yang menggunakan tanda-tanda berbentuk baji (paku) yang ditekan pada lempengan tanah liat yang masih basah. Tanda-tanda ini kemudian dikeringkan atau dibakar agar menjadi keras dan tahan lama. 

Matematika

Gambar. Penggunaan Angka Berbasis 60 Untuk Pengukuran Waktu

Bangsa Sumeria, mengembangkan sistem bilangan seksagesimal atau bilangan berbasis 60. Sistem ini sangat mempengaruhi cara kita mengukur waktu dan sudut hingga saat ini.

Penggunaan sistem bilangan berbasis 60, saat ini terlihat dalam:

1. Pengukuran Waktu, dalam pengukuran waktu kita dapat menjumpai bahwa dalam 1 menit ada 60 detik dan dalam 1 jam ada 60 menit.

2. Pengukuran Sudut, dalam pengukuran sudut kita dapat melihat dalam lingkaran, dimana lingkaran dibagi menjadi 360 derajat, yang merupakan kelipatan dari 60.

Sistem bilangan seksagesimal ini memberikan banyak keuntungan, memudahkan dalam penghitungan karena angka 60 memiliki banyak faktor, yaitu 1, 2, 3, 4, 5, 6, 10, 12, 15, 20, 30, dan 60, yang membuatnya mudah untuk membagi menjadi bagian yang lebih kecil. 

Peninggalan bangsa Sumeria menjelaskan mengapa sistem bilangan berbasis 60 masih sangat berguna dalam berbagai aplikasi matematika dan ilmiah hingga saat ini.

Ilmu Astronomi

Bangsa Sumera, mengembangkan sistem kalender yang didasarkan pada fase bulan (kalender lunar) dan juga memperhitungkan pergerakan matahari. Kalender lunar mereka melibatkan bulan sabit baru dan bulan purnama untuk menentukan waktu. 

Untuk menyelaraskan kalender lunar dengan tahun matahari, mereka sering menambahkan bulan tambahan, membuat kalender mereka cukup akurat untuk kebutuhan pertanian dan ritual.

Pengetahuan tentang siklus lunar dan matahari membantu bangsa Sumeria dalam memprediksi banjir tahunan Sungai Eufrat dan Tigris. Banjir ini sangat penting untuk pertanian, karena endapan lumpur yang dibawa oleh banjir memperkaya tanah dan lahan menjadi subur.

Selain itu dengan memahami pola cuaca dan fenomena astronomi, mereka dapat menentukan waktu yang tepat untuk menanam dan memanen. Ini sangat penting di wilayah Mesopotamia, di mana pertanian adalah bagian utama dari kehidupan ekonomi dan sosial.

Pengetahuan ilmu astronomi ini tidak hanya berguna untuk pertanian dan perencanaan tahunan, tetapi juga untuk kegiatan ritual dan keagamaan, di mana penempatan bintang dan posisi matahari sering dianggap memiliki makna simbolis dan religius.

Ilmu Hukum

Gambar. Hukum Hamurabi

Hukum Hamurabi, atau Kode Hamurabi, adalah salah satu kode hukum tertua yang diketahui dalam sejarah. Kode ini dinamai sesuai dengan Raja Hamurabi dari Babilonia, yang memerintah sekitar tahun 1792-1750 SM. 

Kode Hamurabi berisi informasi penting sebagai berikut:

Kode Hamurabi terdiri dari sekitar 282 pasal yang mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat Babilonia, termasuk hukum pidana, perdata, dan administrasi.

Salah satu prinsip yang paling terkenal dalam Kode Hammurabi adalah "mata ganti mata, gigi ganti gigi". Prinsip ini menunjukkan bahwa hukuman yang diberikan kepada pelaku kejahatan sebanding dengan kejahatan yang dilakukan. Meskipun terdengar keras bagi standar modern, prinsip ini mencerminkan pandangan masyarakat Babilonia tentang keadilan.

Tidak hanya mengatur hukum pidana, Kode Hammurabi juga mencakup berbagai aspek kehidupan lainnya seperti hukum keluarga, hukum waris, hukum perdagangan, dan hukum pertanahan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Babilonia telah memiliki sistem hukum yang cukup kompleks untuk mengatur interaksi sosial mereka.

Kode Hamurabi ditulis dalam bahasa Akkadia dan diukir pada sebuah stele batu hitam yang berdiri sekitar 2,25 meter tinggi. Di bagian atas stele terdapat relief Raja Hamurabi menerima hukum dari dewa matahari, Shamash, menunjukkan bahwa hukum tersebut dianggap sebagai wahyu ilahi.

Taman Bergantung

Gambar Ilustrasi Taman Bergantung

Salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno yang paling terkenal ialah Taman Berbantung Babilonia, atau Hanging Gardens of Babylon. Dinamakan Taman Bergantung karena terdiri ari serangkaian teras yang ditumpuk satu sama lain, dengan tanaman hijau dan bunga yang tumbuh disetiap tingkatnya.

Struktur ini diyakini mengandung berbagai jenis tanaman an pohon, dan tampak seolah-olah "menggantung" di udara.

Taman Bergantung dibangun oleh Raja Nebukadnezar II (605-562 SM), merupakan hadiah kepada istrinya yaitu Amytis dari Media, karena merindukan tanah kelahirannya yang berbukit dan hijau. ***





Posting Komentar

0 Komentar