Gambar. Bale Kulkul
Alat komunikasi merupakan sarana yang sangat penting dalam kehidupan manusia untuk berinteraksi dan bertukar informasi. Sejak zaman dahulu, manusia telah menggunakan berbagai cara untuk berkomunikasi.
Pada awalnya, komunikasi dilakukan secara lisan dan tatap muka untuk jarak dekat. Seiring berkembangnya teknologi, alat komunikasi mengalami evolusi yang signifikan.
Peralatan komunikasi telah ada sejak zaman dahulu dan terus mengalami kemajuan seiring dengan perkembangan zaman.
Pada zaman dahulu peralatan komunikasi masih sangat terbatas. Manusia dahulu telah menggunakan peralatan yang sederhana untuk berkomunikasi. Berikut ini peralatan yang digunakan manusia untuk berkomunikasi pada zaman dahulu:
1. Papyrus
Gambar. Papyrus
Kertas sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan, untuk sarana pendidikan kertas dipakai untuk sarana buku pelajaran, media informasi untuk mencetak koran atau majalah, dan sarana komunisai dalam surat-menyurat. Tanpa kertas, kita akan kesulitan menyimpan dan menyebarkan informasi secara luas.
Pada zaman dahulu, orang menggunakan papyrus sebagai bahan untuk menulis. Papyrus berasal dari tanaman papyrus yang tumbuh di daerah lembab dan basah yang dapat dijumpai sekitar Sungai Nil, Mesir. Proses pembuatannya melibatkan pelapisan, pembasahan, dan pengeringan daun papyrus.
Papyrus digunakan secara luas oleh bangsa Mesir Kuno untuk mencatat berbagai kejadian dan data penting. Beberapa teks dari papyrus ini masih tersimpan hingga sekarang, menunjukkan kekuatan dan daya tahan serat papyrus.
Meskipun papyrus sangat berguna, penggunaannya mulai tergeser oleh perkamen, yaitu bahan menulis yang terbuat dari kulit binatang. Perkamen lebih tahan lama dan fleksibel dibandingkan papyrus, sehingga lebih disukai untuk penulisan.
Penemuan kertas modern terjadi di Tiongkok pada sekitar abad ke-2 Masehi oleh Cai Lun. Kertas yang terbuat dari serat tanaman seperti bambu dan rami lebih murah dan mudah diproduksi, sehingga penggunaannya menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.
2. Bereguh
Gambar. Bereguh
Bereguh adalah alat komunikasi tradisional dari masyarakat Aceh yang digunakan dengan cara ditiup. Alat ini terbuat dari tanduk kerbau dan dapat menghasilkan beberapa nada, tergantung pada cara meniupnya.
Bereguh biasanya digunakan untuk berkomunikasi dalam jarak yang berjauhan atau ketika berada di dalam hutan. Penggunaan alat ini memungkinkan masyarakat yang tinggal di daerah pelosok untuk saling berkomunikasi dengan lancar dan mudah meskipun tanpa teknologi modern.
Sayangnya, saat ini bereguh sudah jarang digunakan lagi karena teknologi komunikasi modern telah menggantikannya. Namun, alat ini tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya masyarakat Aceh dan menunjukkan kreativitas serta kearifan lokal dalam menciptakan solusi komunikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan setempat.
3. Kulkul
Kulkul merupakan alat komunikasi tradisional dari daerah Bali yang serupa dengan kentongan dan terbuat dari kayu berongga. Alat ini digunakan oleh masyarakat Bali untuk mengumpulkan warga.
Cara menggunakan kulkul adalah dengan memukulnya, mirip dengan cara penggunaan kentongan di Jawa. Ketika kulkul dipukul, semua orang akan berusaha mendengarkan dan mengartikan irama yang dihasilkan, kemudian melaksanakan apa yang disampaikan melalui irama tersebut.
Bagi masyarakat Bali, kulkul memiliki nilai sakral dan keramat. Oleh karena itu, proses pembuatannya harus melalui tahapan-tahapan tertentu yang panjang. Prosesnya dimulai dari memilih kayu, menabang kayu hingga mengolah kayu menjadi kulkul, pada tiap prosesnya dilakukan upacara tertentu untuk menghasilkan kekuatan magis dan suci.
Sesuai dengan kegunaannya kulkul dibagi menjadi empat fungsi, yaitu:
- Kulkul Dewa: Dibunyikan untuk memanggil para dewa. Ini biasanya digunakan dalam upacara keagamaan dan ritual suci untuk mengundang kehadiran dewa-dewi.
- Kulkul Bhuta: Dibunyikan untuk memanggil Bhuta Kala, makhluk roh yang dipercayai dapat menjaga keseimbangan alam. Penggunaan kulkul ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan ketenteraman lingkungan.
- Kulkul Manusa: Dibunyikan untuk kegiatan manusia, baik yang sudah disepakati seperti pertemuan dan gotong royong, maupun untuk situasi darurat seperti banjir atau kebakaran. Kulkul ini berfungsi sebagai alat komunikasi penting dalam kehidupan sosial masyarakat.
- Kulkul Hiasan: Kulkul ini dibuat dengan hiasan yang indah dan biasanya digunakan sebagai souvenir. Meskipun tidak digunakan sebagai alat komunikasi aktif, kulkul hiasan tetap memiliki nilai estetika dan budaya yang tinggi.
Setiap jenis kulkul memiliki irama pukulan yang berbeda-beda sesuai dengan tujuannya. Kulkul ini diletakkan di tempat khusus yang disebut Bale Kulkul, yang biasanya berada di area pusat desa atau tempat-tempat suci. Hingga sekarang, kulkul masih digunakan oleh masyarakat Bali, menunjukkan betapa pentingnya alat ini dalam menjaga tradisi dan komunikasi komunitas.
4. Asap
Gambar. Berkomunikasi jarak jauh dengan Asap
Asap adalah Alat komunikasi tradisional yang digunakan oleh orang-orang zaman dahulu untuk mengirim pesan rahasia. Meskipun asap bukan benda yang utuh, penggunaannya sebagai alat komunikasi sangat efektif dalam beberapa situasi tertentu.
Orang-orang zaman dahulu menggunakan asap untuk mengirimkan pesan dengan membuat pola atau isyarat tertentu. Biasanya, asap dihasilkan dari api unggun atau sumber api lainnya.
Asap digunakan untuk mengirim pesan rahasia baik kepada teman maupun lawan. Pesan ini bisa berupa tanda bahaya, permintaan bantuan, atau komunikasi taktis dalam peperangan.
Namun, alat komunikasi ini banyak memiliki kekurangan, penggunaannya terbatas pada kondisi cuaca (angin, hujan) dan memerlukan pengetahuan yang sama antara pengirim dan penerima tentang makna isyarat asap.
Demikianlah, beberapa alat komunikasi tradisional pada zaman dahulu menunjukkan kreativitas dan adaptasi manusia dalam berkomunikasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di lingkungan mereka.
Alat-alat ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal masing-masing masyarakat. ***
0 Komentar