Situs Padang Roco banyak menyimpan peninggalan peristiwa pada masa lampau, selain ditemukannya sebuah Arca Amongapasa juga ditemukan sebuah arca berwujud Bhaiwara.
Arca Bhaiwara merupakan sebuah patung batu raksasa yang saat ini menjadi satu koleksi di Museum Nasional Indonesia di Jakarta. Arca Bhaiwara merupakan sebuah patung yang menggambarkan suatu Dewa raksasa dalam aliran sinkretisme tantrayana, pengejawantahan Siwa sekaligus Buddha sebagai raksasa yang menakutkan. Arca ini dipercaya sebagai perwujudan Raja Adityawarman sebab Raja Adityawarman adalah seorang penganut Buddha aliran tantrayana Kalacakra.
Penemuan Arca Bhaiwara
Arca Bhaiwara ditemukan di bukit di tengah persawahan di kompleks percandian Padang Roco Kabupaten Dharmasraya provinsi Sumatera Barat. Pada saat ditemukan Arca ini menghadap ke arah timur dan di bawahnya mengalir Sungai Batanghari.
Diperkirakan Arca ini berfungsi sebagai markah tanah, Arca Bhaiwara berdiri kokoh sebab Padang Roco merupakan gerbang masuk melalui Batanghari menuju pusat pemerintahan Kerajaan Melayu di Sumatera Barat.
Arca Bhaiwara pertama kali ditemukan tahun 1935 dengan tinggi 4,41 meter dan berat mencapai 4 ton. Oleh pemerintah Hindia Belanda kemudian diangkut ke kebun margasatwa Bukittinggi. 2 tahun kemudian pada tahun 1937 Arca ini diangkut ke Museum Nasional di Batavia.
Sebelum ditemukan Arca Bhiwara ini terkubur di dalam tanah hanya pada satu sisi bagian alas atau lapik yang menyembul ke permukaan tanah. Oleh penduduk setempat yang belum mengetahui keberadaan Arca ini, batu itu dipakai sebagai batu asah Parang dan membuat lubang lumpang batu sebagai Lesung untuk menumbuk padi.
Jika berkunjung ke Museum Nasional kita dapat melihat bekas lubang itu pada sisi landasan arca.
Penjelasan Tentang Arca Bhiwara
Arca ini termasuk salah satu patung batu raksasa yang ditemukan di Indonesia, patung ini berukuran dengan tinggi 4,41 m dan berat mencapai 4 ton Adapun patung ini terbuat dari batu andesit.
Bhaiwara berarti mengerikan atau menakutkan, merupakan salah satu perwujudan Dewa Siwa dalam bentuk yang menakutkan. Biasanya dihubungkan dengan tindakan pemusnahan atau pembinasaan.
Biwara digambarkan sebagai raksasa yang yang memiliki sifat kejam berwujud mengerikan, Memiliki taringtaring. Rambutnya disanggul besar ke atas menyerupai bola namun pada tengahnya terdapat sebuah Arca Buddha Amitabha, hal ini menggambarkan sinkretisme tantrayana yang memadukan unsur Hindu dan Buddha.
Harga biwara menggunakan perhiasan yang berupa mahkota dan kalung, sementara kelak bahu, gelang tangan dan gelang kakinya berupa polutan ular, sementara pada ikat pinggangnya memiliki ukiran berupa kepala kala. Dengan posisi digambarkan sedang menginjak orang cebol yang tengah telentang dan berdiri di atas laki 8 tengkorak berjajar yang menggambarkan lapangan mayat. ***
Posting Komentar untuk "Arca Bhaiwara Perwujudan Raja Adityawarman"