Sebelum abad ke 18, Jepang merupakan negara yang terbelakang. Kaisar, Shogun dan Daimyo berperan penting dalam kegiatan politik, sosial dan ekonomi. Pada masa ini Jepang sering diwarnai perebutan kekuasaan diantara mereka.
Shogun adalah komandan angkatan bersenjata yang menjalankan kekuasaan sehari-hari secara absolut di Jepang atas restu kaisar. Shogun berasal dari Daimyo yang kuat secara ekonomi dan militer. Daimyo adalah penguasa lokal atau raja daerah yang tunduk pada Shogun dan kaisar.
Jepang pernah menerapkan kebijakan Sakoku yaitu kebijakan mengisolasi dari dunia luar pada masa Shogun Tokugawa. Kebijakan Sakoku berlangsung selama dua setengah abad pada tahun 1639 sampai 1854. Meskipun ada bangsa lain yang masih boleh berinteraksi oleh bangsa Jepang yaitu Belanda, Tiongkok dan Korea.
Ketertinggalan Jepang berubah ketika Amerika datang ke Jepang dan memaksa Jepang membuka pelabuhannya. Bangsa Jepang akhirnya menyadari ketertinggalannya dibanding oleh negara-negara Barat. Dibawah kepemimpinan Kaisar Meiji telah mengadakan perubahan secara besar-besaran yang dikenal dengan Restorasi Meiji dimulai pada tahun 1868.
Restoriasi Meiji adalah suatu peristiwa pada abad ke 19 yang mengakhiri kekuasaan Shogun dan dimulainya kekuasaan Kaisar di Jepang. Dalam mengejar ketertinggalannya Meiji mengeluarkan kebijakan Misi Iwakura. Tugas pokok misi Iwakura adalah mempelajari seluk belum kemajuan Barat. Sehingga banyak orang-orang Jepang dikirim ke negara-negara Eropa dan Amerika.
Hasil misi Iwakura ialah Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer. Restorasi Meiji mempercepat industrialisasi di Jepang yang kelak menjadi modal kebangkitan Jepang sebagai kekuatan militer pada tahun 1905 dengan slogan "Negara Makmur, Militer Kuat".
Berikut hasil dari Restoriasi Meiji dalam beberapa bidang.
1. Bidang Perindustrian
Jepang mengadopsi teknologi dari Barat, sehingga Jepang membangun berbagai jenis industri, seperti pabrik senjata, galangan kapal, peberuan besi, dan pabrik pemintalan. Selain itu juga dikembangkan jalur kereta api dan telekomunikasi.
2. Bidang Perdagangan
Dalam bidang perdagangan Jepang mengembangkan pelabuhan-pelabuhan menjadi pelabuhan modren, demikian juga dengan kapal dagangnya. Kegiatan perdagangan mengalami perkembangan pesat yang didukung dengan pendirian berbagai jenis jasa keuangan seperti perbankan.
3. Bidang Miiter
Pada tahun 1873 diberlakukan kebijakan wajib militer bagi setiap laki-laki yang usia 21 tahun selama empat tahun. Jepang sangat gencar membangun angkatan perangnya.
Untuk menunjang kekuatan militernya, Jepang membeli peralatan dan perlengkapan militer dari negara-negara barat. Seperti, tahun 1863 Jepang memesan kapal perang bertenaga uap dari Belanda yang diberi nama dengan Kaiyo Maru.
4. Bidang Pendidikan
Pemerintah Jepang mewajibkan semua generasi untuk wajib belajar. Mereka didik untuk memiliki rasa cinta tanah air, semangat pantang menyerah dan berani mati, serta hormat dan tunduk pada kaisar.
Pemerintah Jepang menyediakan banyak beasiswa bagi mahasiswanya untuk pendidikan ke negara-negara Barat, serta banyak mendatangkan konsultan-konsultan pendidikan ke dalam negeri.
5. Bidang Hukum
Pada bidang hukum tampak dari penarapan sistem hukum yang menyerupai model Barat serta konstitusi Jerman.
6. Bidang Sosial
Pada tahun 1871, empat kelas (kasta) dalam masyarakat dihilangkan, dari tertinggi hingga terendah: orang bijak, petani, seniman, dan pedagang.
Penghapusan ini merupakan bagian dari kebijakan Meiji secara keseluruhan untuk menghilangkan sistem feodal tradisional di mana kekuasaan berada di tangan pemilik tanah (daimyo) dan menggantinya dengan kekuasaan terpusat.
Selain itu, pemerintah juga melarang pemajangan dan pemakaian pedang samurai dan kimono yang merupakan ciri khas kelas samurai serta adat-istiadat feodal lainnya yang tersisa dari masa lalu.Adat istiadat tersebut dihapuskan ketika sistem kasta (kelas) dihapuskan.
Demikianlah 5 dampak dari restorasi Meiji yang menjadikan Jepang menjadi negara modern.
0 Komentar