zmedia

2 Organisasi Militer Masa Pendudukan Jepang di Indonesia

Pemerintahan Jepang membentuk organisasi militer saat menguasai Indonesia. Organisasi militer sangat penting bagi Jepang untuk membantu Jepang dalam  memenangkan Perang Asia Timur Raya. Berikut organisasi militer bentukan Jepang di Indonesia:

1. Heiho

Heiho merupakan pasukan yang terdiri dari bangsa Indonesia yang dibentuk oleh tentara pendudukan Jepang di Indonesia pada masa Perang Dunia Ke II. Heiho dibentuk berdasarkan instruksi Angkatan Darat Markas Besar Umum Kekaisaran Jepang pada tanggal 2 September 1942.
Gambar. Heiho

Perekrutan dimulai pada tanggal 22 April 1943. Pada awalnya pasukan Heiho dibentuk dengan tujuan untuk membantu pekerjaan kasar militer seperti membangun kubu, parit pertahanan, dan menjaga tahanan.

Namun, seiring memanasnya situasi Perang Asia Timur Raya dimana posisi Jepang mulai mengalami kekalahan diberbagai wilayah. Akhirnya, Heiho dipersenjatai dan dilatih untuk terjun kemedan perang. Pasukan Heiho dikirim hingga ke Morotai dan Burma.

Menjelang berakhirnya kekuasaan Jepang di Indonesia, anggota Heiho diperkirakan mencapai 42.000 orang dengan separuhnya berada di pulau Jawa.

Setelah kekalahan Jepang, Heiho dibubarkan oleh Badan Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) sebagian anggotanya alihkan menjadi anggota Badan Keamanan Rakayat.

2. PETA (Pembela Tanah Air)
Selain Heiho, pemerintah Jepang juga membentuk organisasi militer lainnya yaitu Pembela Tanah Air (PETA). Pembentukan PETA dilakukan pada tanggal 3 Oktober 1943, berdasarkan maklumat Osamu Seirei No. 44 yang dikeluarkan oleh Letnan Jenderal Kumakichi Harada, Panglima Angkatan Darat ke-16. Pelatihan pasukan PETA dilaksanakan di kompleks militer di Bogor.

Adapun tujuan pembentukan PETA adalah untuk melindungi wilayah Indonesia dalam menghadapi Perang Asia Timur Raya melawan blok Sekutu. Jumlah personel PETA diperkirakan mencapai 37.400 orang pada tahun 1945, dengan markasnya berlokasi di Bogor, Jawa.
Gambar Bendera Pembela Tanah Air (PETA)

Bendera PETA terdiri dari warna ungu, hijau, merah, dan putih. Mars Tentara Pembela menjadi lagu kebangsaan mereka, dan setiap tanggal 3 Oktober dirayakan sebagai hari ulang tahun PETA.

Ada 66 batalion yang terbentuk dan berada di Jawa, tiga batalion di Bali, dan sekitar 20.000 personel di Sumatera untuk mengamankan daerah. Pemerintah Jepang membagi beberapa tingkatan dalam PETA, sebagai berikut:
  • Daidanco adalah Pasukan PETA yang paling tinggi.
  • Cudanco adalah pimpinan kompi.
  • Shodanco adalah prajurit dari masyarakat yang pernah sekolah pada tingkat menengah pertama.
  • Budanco adalah anggota yang pernah mengenyam bangku pendidikan sekolah dasar.
  • Giyuhei adalah kelompok anggota PETA yang belum bersekolah.
Keberadaan PETA tidak bisa dipandang sebelah mata. Banyak tokoh-tokoh nasional yang sebelumnya merupakan bekas anggota PETA. Seperti, Jenderal Besar TNI Soedirman, Jenderal Soeharto. 

Veteran Tentara PETA ini memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan dan evolusi militer Indonesia. Mereka turut serta dalam pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR), Tentara Keamanan Rakyat (TKR), Tentara Keselamatan Rakyat, Tentara Republik Indonesia (TRI), dan akhirnya menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Demikian mengenai organisasi militer bentukan Jepang. Semoga bermanfaat. ***

Posting Komentar untuk "2 Organisasi Militer Masa Pendudukan Jepang di Indonesia"