zmedia

Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

Letak geografis Indonesia yang berada di antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta diantara dua samudera, Hindia dan Pasifik menjadikan negara Indonesia berada di jalur pelayaran yang menghubungkan negara Barat dan Timur.

Menjadi jalur pelayaran yang menghubungkan dunia Barat dan Timur membuat masyarakat Indonesia mendapat pengaruh dari luar.

Sejak abad pertama Masehi bangsa Indonesia sudah menjalin kontak dagang dengan India. Terjadinya kontak dagang itu, membuat bangsa Indonesia mendapat pengaruh di bidang kebudayaan lainnya, seperti agama, sistem pemerintahan, sosial dan budaya. Sehingga membuat bangsa Indonesia mengenal agama Hindu dan Budha.

Berikut ini teori mengenai masuknya agama Hindu dan Budha ke Indonesia.

1. Teori Brahmana
Teori Brahmana dikemukakan oleh J.C. van Leur. Menurut J.C. van Leur golongan Brahmana atau pemuka agama Hindu datang dari India ke Indonesia atas undangan para penguasa lokal Indonesia. Kedatangan para Brahmana bertujuan untuk melegitimasi kekuasaan penguasa lokal Indonesia sehingga setaraf dengan raja-raja di India.

Teori Brahmana didasarkan pada peninggalan kerajaan bercorak Hindu di Indonesia berupa prasasti yang berbahasa sanskerta dan huruf Pallawa.

Di India bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa digunakan dalam kitab suci Weda. Upara-upaca keagamaan hanya dilakukan oleh kaum Brahmana.

Teori ini memiliki kekurangan karena meskipun golongan Brahmana menguasai bahasa Sanskerta tetapi ada sebuah larangan untuk menyebrangi lautan bagi golongan Brahmana.

2. Teori Ksatria
Ksatria merupakan kasta golongan kedua yaitu golongan Bangsawan seperti Raja dan prajurit. Menurut teori Ksatria bahwa yang menyebarkan agama Hindu ke Indonesia golongan bangsawan. Para bangsawan raja dan prajurit yang kalah dalam perang di India melarikan diri keluar India, ada yang sampai hingga ke wilayah Indonesia.

Teori ini dikemukakan oleh F.D.K Bosch dan J.L. Moens. Menurutnya para bangsawan inilah yang kemudian berusaha mendirikan koloni baru di Indonesia. Disinilah proses penyebaran agama dan budaya Hindu terjadi di Indonesia.

Namun, teori Ksatria memiliki kelemahan yaitu bahwa tidak mungkin golongan Ksatria yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia menimbang bahwa bahasa kitab Weda hanya dimengerti oleh golongan Brahmana. Ditambah tidak ditemukan bukti terjadi kolonisasi oleh para Ksatria India di Indonesia.

3. Teori Waisya
Kasta bagi para pedagang disebut dengan kasta Waisya. Berdasarkan teori Waisya para pedaganglah yang menyebarkan agama Hindu di Indonesia. Alasannya telah terjadi hubungan dagang antara Indonesia dengan India sejak abad pertama masehi.

Teori ini didukung oleh N. J. Krom. Menurut N.J. Krom golongan terbesar yang datang ke Indonesia adalah golongan waisya karena tujuan mereka untuk berdagang. Mereka bermukim di Indonesia bahkan ada yang menikah dengan orang pribumi Indonesia.

Sama dengan teori lainnya, teori Waisya memiliki keraguan. Jika para pedagang yang berperan aktif menyebarkan agama Hindu seharusnya pusat-pusat kerajaan hendaknya berada disekitar pusat perdagangan seperti pelabuhan.

Faktanya, pengaruh agama Hindu dapat dilihat banyak berada di wilayah pedalaman seperti kerajaan-kerajaan bercorak Hindu. Ditambahlagi pengetahuan tentang kitab Weda golongan Brahmanalah yang mengetahui.

4. Teori Sudra
Sudra adalah kasta yang terdiri dari rakyat biasa atau budak. Teori Sudra dikemukakan oleh G. H. van Faber. Menurut G. H. van Faber golongan sudra merupakan kasta rendah di India, mereka pergi dari India dengan tujuan untuk mengubah hindup di tempat baru.

Mereka ada yang sampai ke Indonesia. Namun, teori ini sama dengan teori lainnya yaitu memiliki kekurangan. Tidak mungkin kasta rendah ini membawa agama Hindu ke Indonesia mengingat bahwa kasta tertinggilah yang menguasai ajaran Hindu.

5. Teori Arus Balik
Teori ini dikemukakan oleh G. Coedes. Menurutnya penyebaran dan perkembangan agama Hindu di Indonesia dilakukan oleh orang Indonesia sendiri. 

Orang-orang Indonesia pergi langsung ke India untuk mempelajari agama Hindu dan setelahnya mereka kembali ke Indonesia, lantas menyebarkan ajaran Hindu yang telah mereka dapatkan di India.

Banyak sejarawan yang menyatakan teori ini kurang memiliki banyak bukti. Sehingga teori ini perlu banyak bukti untuk menguatkannya.

Demikian mengenai siapa dan bagaimana agama Hindu dan Budha bisa sampai di Indonesia.***

Posting Komentar untuk "Teori Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia"