Paska kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, ternyata tidak serta merta bangsa Indonesia terbebas dari penjajahan. Belanda sebagai negara yang pernah menguasai Indonesia, masih tidak rela melepas Indonesia menjadi satu negara yang merdeka seutuhnya.
Belanda terus berusaha untuk mengagalkan kemerdekaan Indonesia, berbagai serangan militer dilancarkan oleh Belanda seperti melalui serangan oleh bangsa Indonesia disebut dengan Agresi Militer Belanda I sementara pihak Belanda menyebutnya dengan Operatie Product.
Agresi Militer Belanda I adalah operasi militer yang dilancarkan Belanda di Pulau Jawa dan Sumatera pada 21 Juli - 5 Agustus 1947.
Latar Belakang Agresi Militer Belanda I
Setelah Perjanjian Linggarjati disetujui Indonesia menganggap bahwa Indonesia berhak atas kedaulatan wilayah yang diakui. Disisi lain, Belanda tetap memegang teguh isi pidato Ratu Wilhelmina tanggal 7 Desember 1942 yang berisi persemakmuran antara Belanda dan Hindia (Indonesia) dibawah naungan Kerajaan Belanda.
Baca Juga:
Perbedaan pemahaman dalam Perjanjian Linggarjati inilah yang merupakan latar belakang Agresi Militer Belanda I.
Selain itu dalam Agresi Militer Belanda I, Belanda memiliki beberapa tujuan yaitu:
- Tujuan politik : menghilangkan negara Indonesia secara de facto dengan mengepung dan menguasai wilayah Indonesia serta menghapusnya dari peta dunia negara yang merdeka.
- Tujuan ekonomi : merebut daerah yang memiliki potensi ekonomi seperti daerah penghasil pangan, produk ekspor, dan tambang
- Tujuan militer : menghancurkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai basis pertahanan Indonesia.
Belanda menyatakan agresi ini sebagai aksi polisionil dan menjadi urusan dalam negeri Belanda untuk mengembalikan ketertiban umum.
Belanda di bawah Van Mook menyampaikan pidato Ratu Wilhelmina yang menyebutkan Indonesia dan Belanda membentuk sebuah persemakmuran. Dengan kata lain, Indonesia berada di bawah naungan Kerajaan Belanda.
Pada 15 Juli 1947, van Mook mengeluarkan ultimatum atau peringatan keras meminta Indonesia menarik mundur pasukannya sejauh 10 km dari garis demarkasi atau garis gencatan senjata. Ultimatum tersebut ditolak mentah-mentah oleh pihak Indonesia.
Lima hari kemudian, pada 21 Juli, van Mook melalui siaran radio menyatakan bahwa Belanda tidak lagi terikat pada hasil Perjanjian Linggarjati. Belanda kemudian melancarkan serangan secara mendadak menggunakan kekuatan militer yang modern. Keadaan yang berbeda dialami Indonesia dimana Indonesia tidak dapat melindungi kekuatan Belanda. Akhirnya, Belanda dapat menguasai Jawa dan Sumatera terlebih wilayah ibu kota Jakarta dikuasai Belanda.
Pendudukan wilayah Indonesia mendapat kecaman dari dunia internasional termasuk Amerika Serikat dan Inggris. Negara tersebut khawatir akan imbas dari kekacauan politik, militer dan ekonomi.
Akhir Agresi Militer Belanda I
Aksi Belanda tersebut mendapat kecaman dunia Internasional. Belanda membela diri dengan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB bahwa Indonesia telah melakukan kejahatan. Isi surat tersebut adalah:
- Belanda menuduh Indonesia tidak melaksanakan isi dari Perjanjian Linggarjati
- Gencatan senjata kerap dilanggar oleh tentara Indonesia dan pemerintah Indonesia tidak menyangkal hal tersebut
- Garis demarkasi yang telah ditentukan Belanda sering terjadi penyerbuan oleh Indonesia.
- Banyaknya tawanan di daerah dari Belanda yang dilakukan oleh pihak Indonesia
- Adanya propaganda perang yang dibesar – besarkan oleh radio Indonesia di Yogyakarta
Pemerintah Indonesia pada 31 Juli 1947 juga menulis surat ke Dewan Keamanan PBB. Isi surat Indonesia adalah permintaan Indonesia untuk Dewan Keamanan bertindak menangani masalah Indonesia dan Belanda.
Negara-negara lain seperti Australia dan India mendesak persoalan Agresi Belanda I dibahas di Sidang Umum PBB. Setelah melalui perdebatan panjang, akhirnya Dewan Keamanan PBB memutuskan bahwa Agresi Militer Belanda I harus segera diselesaikan.
Belanda akhirnya harus menaati PBB agar tidak terkena sanksi. Maka, per tanggal 5 Agustus 1947, Belanda menghentikan Agresi Militer Belanda I melalui suatu perundingan yang dikenal dengan Perundingan Renville.
Demikianlah usaha Belanda untuk merebut kemerdekaan Indonesia yang berakhir dengan kegagalan. ***
Posting Komentar untuk "Agresi Militer Belanda I"